Selasa, 05 September 2017

SUARA HATI (SURGA HANYA MILIK MEREKA)


 Kulangkahkan kaki menepati jalan
Batu kerikil menusuk kaki yang  tiada beralas
Wajah yang pucat yang tertutupi debu
Panasnya terik matahari, jadi lampu dalam melangkah

Air mata,, pengiring jalan kehidupan
Hujan yang turun
Sebagai pelepas dahaga, disaat rasa haus yang melanda
Rasa lapar hilang seketika, ketika melihat senyum mereka,
Yang katanya, negri ini adalah negri surga,
Katanya..

Senyuman ini sebagai penyemangat,,
Dalam melangkahkan kaki
Menjalankan kehidupan di bawah langit
Yang penuh dengan keegoisan
Terkadang merintih menahahan kesakitan
Tapi aku abaikan, karena aku tau
Tiada tempat untuk mengadu dan berbagi

Terkadang air mata ini menetes, tanpa di sadari,
Mungkin, air mata menjadi lambang
Dimana mulut tak mapu lagi untuk berbicara
Bukanya lemah,,, tapi terlalu kuat untuk itu semua

Ingin ku berteriak kepada mereka
Hingga  putus pita suara ini,
Untuk mengatakan, betapa sakitnya aku disini
Katanya,, kita ini saudara..
Tapi mengapa , derita yang aku rasakan , sebagai hiburan bagi mereka ?

Dunia yang kejam,
Dunia yang penuh dengan keangkuhan
Dunia yang penuh dengan ketidak adilan
Dunia yang penuh dengan keegoisan
Katanya negri kita adalah surga
Aku bagian dari mereka  ?
Tapi.....
Kenapa hanya mereka yang menikmati negri yang katanya surga ini,
Apakah ini yang dinamakan dengan saudara ...?
Apakah ini yang dinamakan bagian dari mereka... ?
Entahlah...
Terkadang aku berpikir,,
Saudara seperti apa , bagian seperti apa ...?
Tapi aku sadar
Terlalu egois untuk di pikirkan

Lagi lagi kita ini adalah saudra.
Sakitmu, deritamu adalah bagian  dari kami
Itu kata mereka...
Dia memperlakuakan saudaranya, tak lebih dari sampah,
Yang  tiada berguna, yang hanya untuk di buang
Mungkin ini yang dinamakan saudara,,?
Entahlah

Kesedihan yang mereka tawarkan ..
Kesakitan yang mereka tawarkan
Tak bisa aku berkta, hanya bisa terdiam
Dan menerima kenyataan
SURGA HANYA MILIK MEREKA

Mereka selalu menjanjikan surga
Yang akan hanya menjadi cerita
SERPIHAN SURGA KEHIDUPAN
Di mana
Di saat mulut tak bisa lagi berbicara
Di saat tangan dan kaki tak mampu lagi untuk bergerak
Sampai disaat mata tak mampu lagi untuk di buka




(SERPIHAN SURGA KEHDUPAN)
DHONY EFENDI


0 komentar:

Posting Komentar

Pages