Terkadang aku merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain, yang selalu bisa meminta kepada orang tuanya ini itu lansuang dapat, tanpa mereka harus merasakan kerja, mereka hanya merasakan senang, aku jujur dalam hati kecil ku, iri kepada mereka semua, yang bahagia dengan apa yang mereka memiliki, mereka bisa beli apa yang mereka inginkan dengan sekejap lansuang dapat. Waktu SMP pun aku sering menangis dalam hati, melihat teman-teman sebaya pergi jajan sama teman yang lain dengan penuh bahagia dan canda, dan aku hanya bisa pergi keperpustaka dengan menghibur hati dengan baca buku disana, terkadang guru betanya,,
nak kenapa kamu tidak jajan,,?
ngk kenapa buk lagi malas jha,,,
dalam hati ini rasanya sedih tapi apalah daya ini lah harus aku jalani, orang
hanya bisa melihat senyum ku diluar, mereka ngak tau betapa rapuh aku didalam,
melihat mereka lari kesana, bermain dengan bahagia, aku juga pengen seperti
itu, tapi aku ngak mampu seperti mereka yang sekolah dengan modal nekat dan
beasiswa, tapi aku juga bersyukur masih diberi kesempatan sekolah dengan atau
tanpa uang jajan, aku cukup serapan pagi dirumah aku juga ngak mau merepotkan
ibu yang harus membuat bekal untukku, lebih baik untuk jajan adiku.
Aku sering menangis kalau melihat
ayahku harus pergi kesawah dan ibu juga
demi kami semua, mereka tidak pernah memikirkan dirinya hanya memikir
kami para anaknya, dia sering bertanya pada anak anaknya,,
Nak apa kamu sudah makan,,?
Padahal mereka sendiri belum makan begitu mulia hati mereka, aku sering melihat
ibu bangun pagi untuk serapan pagi kami semua padahal kami masih tidur,
sedangkan ibu sudah bangun, tanpa dia merasakan capeknya badannya pada saat
itu,
Tuhan terima kasih atas dua
malaikat yang kau pilihkan untukku..
Di sekolah aku selalu bertekat
untuk menjadi yang terbaik, meskipun aku ngak dapat peringkat pertama tapi aku
mendapat 3 besar di kelas. Di saat itu ngak da teman yang mengerti keadaan ku
mereka, jujur aku aku sekolah selalu berpakaian rapi meskipun pakaian ku tidak
sebagus teman teman lain. Aku juga ada teman yang namanya Doni dia orang nya
baik, meskipun dia tidak mengerti kehidupanku. Tapi dia selalu ada untuku dan
juga ada yang bernama taufiq yang selalu membuatku ketawa dan juga ada randy
yang yang lumayan pendiam tapi orang nya lumayann pintar oya aku lupa kalau aku
sendiri bernama mikhi.
Dengan mereka aku bermain, tapi
mereka ngak pernah ku bawa kerumah, jujur di anatra kami semua munkin aku yang
paling pintar, aku yang mengajarkan mereka kalau mau ujian, apalagi yang
namanya taufiq setiap mau ujian selalu belajar denganku, tapi aku salut sama
dia yang tak pernah menyerah dalalm belajar, munkin aku adalah salah satu murid
yang pendiam tapi tidak pendiam bangat aku sangat menyukai yang namanya
matematika dan ekonomi, setiap pembagian kelompok aku menjadi ketua
kelompok dan teman temanku selalu
menjadi satu kelompok denganku.
Dalam jam istirahat aku
sering bilang kepada mereka untuk pergi
kemesjid untuk salat duha dan merekapun aku persilahkan duluan pergi kekantin
sekolah, dalam hati ku ingin rasanya pergi kekampus makan sama teman- teman
sebayaku, tapi apalah daya dapat sekolahpun aku bersyukur, kalau aku selalu
mengeluh bagaimana dengan orang tuaku yang selalu bangun pagi demi diriku,
kakakku dan adikku. Dan mereka yang membuat aku bertahan bersekolah dengan
modal beasiswa.
Mereka semua sering bertanya pada
ku kenapa aku sering ngak makan pada waktu jam istrahat.. aku hanya diam
meskipun aku menjawab..
Ngk cuman masih kenyang,,,
aku ngak
mau mereka mengetahui siapa dirirku,bukannya aku malu tapi aku ngak mau mereka
membantuku dalam bidang apapun, bagiku memiliki teman seperti mereka itu sudah
bersyukur kapada allah SWT.
Pulang sekolah aku mengembala
sapi ternak ayahku, kami mempunyai 3 ekor sapi itu yang aku gembala setiap
pulang sekolah, aku ngak pernah merasa
malu sama teman teman sebayaku yang sibuk dengan main bola, aku juga
sering main bola sama mereka jika ada waktu luang.
Meskipun aku ingin sekali seperti
mereka setiap sore main bola tapi aku sadar, aku ngk sama seperti mereka yang
bahagia dengan harta yang dimiliki orang tuanya, sedangkan aku hanya seorang
anak petani, dapat makan aku bersyukur,
Aku mengembala sapi ngk peduli
hujan dan panas, sedangkan orang tuaku kerja hujan maupun panas apalagi aku
hanya menyembala sapi bisa berteduh di rumah orang maupun di pondok pondok
sawah, aku pulang mengembala sapi jam 5 sore dan ayah ku pun sudah dating
membawa rumput satu karung untuk makan sapi pagi hari esok dan akupun bersiap
siap memasukan sapi kedalam kadang meskipun ayah sering bantu aku masukan sapid
dalam kandangnya dengan rasa capek dan lelah masih mau bantu anaknya, aku
bersyukur memiliki ayah seperti beliau yang selalu ada untuk ku,,
Malampun kami makan bersama
dengan penuh rasa bahagia, kami tidak memikirkan dengan apa kami makan yang
penting kami selalu bersama. Aku memilihat ibu yang sangat bahagia melihat anak
anaknya yang ma,kan bersama dengan penuh
tawa canda, melihat wajah ayah dan ibu yang penuh senyuman aku sangat merasa
senang dan sampai kami selesai makan.
Didalam kamar aku sering membuat coretan dalam buku..
ayah ibu..
terima kasih untuk hari ini..aku bahagia memiliki dirimu..
aku ngak peduli dengan rasa iri yang sering kurasakan sama teman teman lain..
aku ngak peduli aku harus jajan pergi sekolah atau tidak..
yang aku bisa selalu melihat senyumanmu,,
ayah ibu..
ayah ibu..
terima kasih untuk hari ini..aku bahagia memiliki dirimu..
aku ngak peduli dengan rasa iri yang sering kurasakan sama teman teman lain..
aku ngak peduli aku harus jajan pergi sekolah atau tidak..
yang aku bisa selalu melihat senyumanmu,,
ayah ibu..
Selalu aku membuat coretan atas
apa yang aku alami pada saiang harinya, tapi tidak ada satupun keluargaku yang
tau, terkadang aku menangis sendiri
melihat kedua orang tuaku sendiri yang tak pernah mengeluh dengan
keadaan yang mereka rasakan. Hatiku selalu rapuh kalau melihat mereka pulang
kerja dengan capek diwajah mereka tapi mereka selalu tersenyum didepan kami
semua, bagi ku senyuman mereka adalah sorga dunia ini bagiku,
Pagi kami semua sama berangkat
aku pergi sekolah dengan jalan kaki skitar 1 jam kurang, aku ngak pernah
mengeluh dengan melihat semangat kedua orang tua. Bangak teman teman minta NOPE
ku tapi aku jawab apa adanya ..
Aku ngak mempunyai HANDPONE ,
teman teman hanya diam dan mereka semua masih tetap mau berteman denganku.
Randy selalu ingin pergi kerumah ku tapi aku selalu menolak dengan 1000 alasan,
randy selalu mengerti dengan alasan yang aku berikan,
Besok hari kami aka nada ujian
sekolah untuk naik kelas 2, kam semua belajar bersama tadinya randy mengajak
untuk kerumahku belajar bersama, seperti biasa aku menolak dengan alasan yang
selalu jitu, dan akhirnya kam belajar di rumah randy yang termasuk orang yang
kaya di tempat tinggalnya, tadinya aku janggung masuk kekamarnya, kerena dengan
keramik yang bersih tapi randy dengan maksa akhirnya aku masuk kemar randy
untuk belajar bersama,
Tanpa disengaja waktupun sudah
sore, aku harus pulang, meskipun sapi ada adek yang bantu selama ujian tapi aku
ngak mau tidur dirumah randy, aku harus pulang dan putra menawarkan aku untuk
di antar pulang aku menolak tapi dipaksa karena sudah sore akhirnya aku menurut
dan di antar pulang, didalam jalan pulang mau masuk kedalam gang rumah aku
minta berhenti sampai disana karena aku sadar jalan kerumahku becek karena siap
hujan.
Sesampai dirumah aku melihat ibu
yang tersenyum melihat aku pulang dengan bawa buku belajarku, aku mengucapkan
salam dan mencium tangan ibu yang duduk dikursi, aku bahagia melihat senyum ibu
yang lembut dan tulus untuk anaknya yang baru pulang belajar. Lalu aku melihat
ayah yang baru pulang kerja degan seperti biasa membawa satu karung rumput
untuk sapi dirumah, aku terdiam melihat ayah yang capek capek kerja harus
mencari rumput untuk sapi dirumah.
kami merasa bahagia dengan rumah
yang sederhana jauh dari kemewahan dan hiasan mewah yang tidak pernah aku
miliki, tapi rasa bahagia itu terasa sempurna dengan cinta dan kasih kedua
orang tuaku..
TUNGGU LANJUTANNYA…
0 komentar:
Posting Komentar