Selasa, 12 Agustus 2014

CORETAN HATI SEORANG ANAK BUAT AYAH DAN IBU


Terkadang aku merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain, yang selalu bisa meminta kepada orang tuanya ini itu lansuang dapat, tanpa mereka harus merasakan kerja,  mereka hanya merasakan senang, aku jujur dalam hati kecil ku, iri kepada mereka semua, yang bahagia dengan apa yang mereka memiliki, mereka bisa beli apa yang mereka inginkan dengan sekejap lansuang dapat. Waktu SMP pun aku sering menangis dalam hati, melihat teman-teman sebaya pergi jajan sama teman yang lain dengan penuh bahagia dan canda, dan aku hanya bisa pergi  keperpustaka dengan menghibur hati dengan baca buku disana, terkadang guru betanya,,
nak kenapa kamu tidak jajan,,?
ngk kenapa buk lagi malas jha,,, dalam hati ini rasanya sedih tapi apalah daya ini lah harus aku jalani, orang hanya bisa melihat senyum ku diluar, mereka ngak tau betapa rapuh aku didalam, melihat mereka lari kesana, bermain dengan bahagia, aku juga pengen seperti itu, tapi aku ngak mampu seperti mereka yang sekolah dengan modal nekat dan beasiswa, tapi aku juga bersyukur masih diberi kesempatan sekolah dengan atau tanpa uang jajan, aku cukup serapan pagi dirumah aku juga ngak mau merepotkan ibu yang harus membuat bekal untukku, lebih baik untuk jajan adiku.
Aku sering menangis kalau melihat ayahku harus pergi kesawah dan ibu juga  demi kami semua, mereka tidak pernah memikirkan dirinya hanya memikir kami para anaknya, dia sering bertanya pada anak anaknya,,
Nak apa kamu sudah makan,,? Padahal mereka sendiri belum makan begitu mulia hati mereka, aku sering melihat ibu bangun pagi untuk serapan pagi kami semua padahal kami masih tidur, sedangkan ibu sudah bangun, tanpa dia merasakan capeknya badannya pada saat itu,
Tuhan terima kasih atas dua malaikat yang kau pilihkan untukku..

Di sekolah aku selalu bertekat untuk menjadi yang terbaik, meskipun aku ngak dapat peringkat pertama tapi aku mendapat 3 besar di kelas. Di saat itu ngak da teman yang mengerti keadaan ku mereka, jujur aku aku sekolah selalu berpakaian rapi meskipun pakaian ku tidak sebagus teman teman lain. Aku juga ada teman yang namanya Doni dia orang nya baik, meskipun dia tidak mengerti kehidupanku. Tapi dia selalu ada untuku dan juga ada yang bernama taufiq yang selalu membuatku ketawa dan juga ada randy yang yang lumayan pendiam tapi orang nya lumayann pintar oya aku lupa kalau aku sendiri bernama mikhi.
Dengan mereka aku bermain, tapi mereka ngak pernah ku bawa kerumah, jujur di anatra kami semua munkin aku yang paling pintar, aku yang mengajarkan mereka kalau mau ujian, apalagi yang namanya taufiq setiap mau ujian selalu belajar denganku, tapi aku salut sama dia yang tak pernah menyerah dalalm belajar, munkin aku adalah salah satu murid yang pendiam tapi tidak pendiam bangat aku sangat menyukai yang namanya matematika dan ekonomi, setiap pembagian kelompok aku menjadi ketua kelompok  dan teman temanku selalu menjadi satu kelompok denganku.
Dalam jam istirahat aku sering  bilang kepada mereka untuk pergi kemesjid untuk salat duha dan merekapun aku persilahkan duluan pergi kekantin sekolah, dalam hati ku ingin rasanya pergi kekampus makan sama teman- teman sebayaku, tapi apalah daya dapat sekolahpun aku bersyukur, kalau aku selalu mengeluh bagaimana dengan orang tuaku yang selalu bangun pagi demi diriku, kakakku dan adikku. Dan mereka yang membuat aku bertahan bersekolah dengan modal beasiswa.
Mereka semua sering bertanya pada ku kenapa aku sering ngak makan pada waktu jam istrahat.. aku hanya diam meskipun aku menjawab..
Ngk cuman masih kenyang,,,
aku ngak mau mereka mengetahui siapa dirirku,bukannya aku malu tapi aku ngak mau mereka membantuku dalam bidang apapun, bagiku memiliki teman seperti mereka itu sudah bersyukur kapada allah SWT.
Pulang sekolah aku mengembala sapi ternak ayahku, kami mempunyai 3 ekor sapi itu yang aku gembala setiap pulang sekolah, aku ngak pernah merasa  malu sama teman teman sebayaku yang sibuk dengan main bola, aku juga sering main bola sama mereka jika ada waktu luang.
Meskipun aku ingin sekali seperti mereka setiap sore main bola tapi aku sadar, aku ngk sama seperti mereka yang bahagia dengan harta yang dimiliki orang tuanya, sedangkan aku hanya seorang anak petani, dapat makan aku bersyukur,
Aku mengembala sapi ngk peduli hujan dan panas, sedangkan orang tuaku kerja hujan maupun panas apalagi aku hanya menyembala sapi bisa berteduh di rumah orang maupun di pondok pondok sawah, aku pulang mengembala sapi jam 5 sore dan ayah ku pun sudah dating membawa rumput satu karung untuk makan sapi pagi hari esok dan akupun bersiap siap memasukan sapi kedalam kadang meskipun ayah sering bantu aku masukan sapid dalam kandangnya dengan rasa capek dan lelah masih mau bantu anaknya, aku bersyukur memiliki ayah seperti beliau yang selalu ada untuk ku,,
Malampun kami makan bersama dengan penuh rasa bahagia, kami tidak memikirkan dengan apa kami makan yang penting kami selalu bersama. Aku memilihat ibu yang sangat bahagia melihat anak anaknya yang ma,kan bersama dengan  penuh tawa canda, melihat wajah ayah dan ibu yang penuh senyuman aku sangat merasa senang dan sampai kami selesai makan.
Didalam kamar aku sering membuat coretan dalam buku..
ayah ibu..
terima kasih untuk hari ini..aku bahagia memiliki dirimu..
aku ngak peduli dengan rasa iri yang sering kurasakan sama teman teman lain..
aku ngak peduli aku harus jajan pergi sekolah atau tidak..
yang aku bisa selalu melihat senyumanmu,,
ayah ibu..
Selalu aku membuat coretan atas apa yang aku alami pada saiang harinya, tapi tidak ada satupun keluargaku yang tau, terkadang aku menangis sendiri  melihat kedua orang tuaku sendiri yang tak pernah mengeluh dengan keadaan yang mereka rasakan. Hatiku selalu rapuh kalau melihat mereka pulang kerja dengan capek diwajah mereka tapi mereka selalu tersenyum didepan kami semua, bagi ku senyuman mereka adalah sorga dunia ini bagiku,
Pagi kami semua sama berangkat aku pergi sekolah dengan jalan kaki skitar 1 jam kurang, aku ngak pernah mengeluh dengan melihat semangat kedua orang tua. Bangak teman teman minta NOPE ku tapi aku jawab apa adanya ..
Aku ngak mempunyai HANDPONE , teman teman hanya diam dan mereka semua masih tetap mau berteman denganku. Randy selalu ingin pergi kerumah ku tapi aku selalu menolak dengan 1000 alasan, randy selalu mengerti dengan alasan yang aku berikan,
Besok hari kami aka nada ujian sekolah untuk naik kelas 2, kam semua belajar bersama tadinya randy mengajak untuk kerumahku belajar bersama, seperti biasa aku menolak dengan alasan yang selalu jitu, dan akhirnya kam belajar di rumah randy yang termasuk orang yang kaya di tempat tinggalnya, tadinya aku janggung masuk kekamarnya, kerena dengan keramik yang bersih tapi randy dengan maksa akhirnya aku masuk kemar randy untuk belajar bersama,
Tanpa disengaja waktupun sudah sore, aku harus pulang, meskipun sapi ada adek yang bantu selama ujian tapi aku ngak mau tidur dirumah randy, aku harus pulang dan putra menawarkan aku untuk di antar pulang aku menolak tapi dipaksa karena sudah sore akhirnya aku menurut dan di antar pulang, didalam jalan pulang mau masuk kedalam gang rumah aku minta berhenti sampai disana karena aku sadar jalan kerumahku becek karena siap hujan.
Sesampai dirumah aku melihat ibu yang tersenyum melihat aku pulang dengan bawa buku belajarku, aku mengucapkan salam dan mencium tangan ibu yang duduk dikursi, aku bahagia melihat senyum ibu yang lembut dan tulus untuk anaknya yang baru pulang belajar. Lalu aku melihat ayah yang baru pulang kerja degan seperti biasa membawa satu karung rumput untuk sapi dirumah, aku terdiam melihat ayah yang capek capek kerja harus mencari rumput untuk sapi dirumah.
kami merasa bahagia dengan rumah yang sederhana jauh dari kemewahan dan hiasan mewah yang tidak pernah aku miliki, tapi rasa bahagia itu terasa sempurna dengan cinta dan kasih kedua orang tuaku..

TUNGGU LANJUTANNYA…

0 komentar:

Posting Komentar

Pages